Korowai Tree House
- AbstractThe tree house (golokhaim) is known as the architecture uniqueness of the Korowai tribal society, but the tree house (golokhaim) is only partial form of the traditional Korowai tribe’s architecture. Boluf and all its contents can be concluded as the architecture of the korowai tribe. Nowadays the Korowai Tribe live two patterns of living, Communal living in the resettlement village to live and facing the modern global development and also Traditional boluf life where the Korowai Tribe people find food and maintain culture which also maintains the stability of mother nature.
- Architecture
Golokhaim
Golokhaim ( rumah pohon) adalah rumah yang digunakan oleh masyarakat Suku Korowai dalam berkegiatan sehari-hari. Rumah ini berada di dalam boluf, area hutan yang secara pemahaman tradisional adalah hak milik klan tertentu. Golokhaim memiliki elevasi yang cukup tinggi disebabkan oleh bentuk geografis daerah Suku Korowai bertinggal adalah hutan rawa yang dekat dengan sungai besar (Sungai Daeram) dan anak-anak sungai sehingga menyebabkan saat curah hujan tinggi akan menyebabkan banjir untuk di sekitaran boluf. Dengan “menaikkan” rumah mereka ke atas pohon adalah bentuk respon mereka terkait kondisi alam yang mereka miliki. Selain itu, alasan pengalaman ruang juga penyebab rumah tinggi dibuat dengan elevasi yang cukup untuk menikmati pemandangan hutan. Proses konstruksi Golokhaim dapat mencapai hingga berbulan-bulan tergantung tuan rumah yang membuatnya.
Struktur
Konstruksi
RUMAH TINGGI
NO
SAMBUNGAN
GAMBAR SAMBUNGAN
MATERIAL
KETERANGAN KONSTRUKSI
Persiapan Pembangunan Rumah Tinggi
1
Hohul – Habian Dil
Pohon kayu besi
Pohon banyan
Habian dil akan diikat dii atas hohul untuk menjadikan hohul sebagai penopang utama
2
Hohul – Buak – Gawil
Kayu buah
Sambungan antara buak dengan gawil akan membentuk para-para yang berfungsi sebagai penopang sementara saat membangun rumah
Struktur Utama (Kolom – Balok)
3
Holol – Habian Dil
Kayu buah
Holol merupakan kolom utama selai hohul. Diikat menggunakan rotan dengan habian dil yang berfungsi sebagai balok utama
4
Habian Dil – Dil
Kayu buah
Habian dil atau balok utama, akan dibantu oleh dil yang berfungsi sebagai balok tambahan yang akan menopang beban pada rumah tinggi saat digunakan
5
Bandilon – Belebil – Holol
Kayu buah
Sambungan antara bandilon dan belebil akan membentuk kuda-kuda pada rumah tinggi yang akan disambungkan pada holol dengan rotan
Struktur atap
6
Un – Haluol
Kayu buah
Un adalah ujung atap penghubung antar kuda-kuda yang disebut dengan haluol menggunakan rotan
7
Haluol – belebil – bandilon
Kayu buah
Sambungan kaso dengan balok-balok atas membentuk kida-kuda atap yang diikat menggunakan rotan
8
Malum – haluol
Kayu buah
Malum yang disebut juga dengan kaso terbuat dari kayu buah kecil. Dalam penyusunan malum, jarak masing-masing malum menggunakan 6 pada ukuran korowai
9
Atelil –haluol
Kayu buah
Rangka titisan yang dibuat menjorok ke arah luar. Diikat menggunakan rotan pada bagian hampir terluar pada haluol
10
Mahil – haluol
Pelepah sagu yang dibelah tipis-tipis
Mahil adalah pelepah sagu yang dibelah tipis-tipis lalu diikatkan pada ujung haluol. Mahil digunakan sebagai pengalas penutup atap
11
Lil – nahil
Daun sagu
Lil adalah daun sagu yang dilipat dan disusun sebagai material penutup atap. Ada dua sistem yang digunakan untuk membuat penutup atap. Yang pertama yaitu sistem anyam, yang kedua adalah sistem sisip
Pengalas
12
Ulahal – dil
Kulit kayu damar
Belahan kayu nimbung
Materialpengalas pada rumah tinggi. Untuk kulit kayu, setelah dikuliti, akan dihamparkan seperti karpet. Dan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan
Cara lain, yaitu belhan kayu nibung yang sudah dipotong kecil-kecil diikatkankan pada dil menggunakan rotan
Dinding
13
Holol – leam
Kayu buah berukuran kecil
Leam atau struktur dinding dibuat setelah struktur utama jadi. Leam merupakan belahan kayu yang berfungsi sebagai penopang pada pengisi dinding
14
Leam – pengisi dinding
Pelepah sagu yang dipipihkan
Kulit kayu
Pengisi dinding, dibuat dengan cara menyusunkan pelepah sagu atau kulit kayu yang sudah dipipihkan. Lalu diletakkan diantara struktur- struktur leam
Material sambungan
15
Nun (ikatan)
rotan
Nun atau ikatan yang terbuat dari rotan ini memiliki material rotan dan menjadi material utama yang digunakan untuk sistem ikat rumah tinggi
Zonasi
Ruang di dalam golokhaim dibentuk oleh tungku api. Tungku api adalah pusat kehidupan suku korowai yang tergambarkan pada bentuk arsitektur yang lebih konkrit seperti rumah tinggal. Penggunaan tungku dalam keseharian masyarakat Suku Korowai mempertegas bahwa tungku sangat erat kaitannya dengan kehidupan dan kebutuhan mereka. Di mana ada tungku di sana orang-orang akan berkumpul, sehingga tungku merupakan elemen penting sebagai pembentuk ruang dalam semua kegiatan masyarakat Suku Korowai.
- Social & Culture
Pedoman & Ritual
Pesta Ulat Sagu
Pesta ulat sagu merupakan suatu ritual akar kebudayaan suku korowai. Pesta ulat sagu secara turun temurun dilakukan sebagai penyembahan dewa suku korowai yang disebut saif abul ( anak laki laki) yang seiring berjalannya waktu, masuknya misionaris terjadi pergeseran pemahaman Saif abul yang justru dimaknai sebagai iblis (berhala). Akan tetapi ritual pesta tidak serta merta dihilangkan secara keseluruhan, melainkan pergeseran makna yang tadinya pemujaan menjadi permohonan agar saif abul tidak mengganggu masyarakat dengan tata cara dan ritual yang tidak berubah sama sekali.Gil dan Milon
Pesta ulat sagu diadakan di salah satu boluf klan suku korowai. Klan tersebut akan memilih satu dari anggota keluarga mereka untuk memimpin pesta. Pemimpin Pesta akan disebut sebagai penjaga api ( Milon). Milon akan bertanggung jawab akan keseluruhan rangkaian acara.Pada Pesta ulat sagu yang dilaksanakan di suatu boluf akan dibangun suatu rumah pesta yang disebut gil. Gil adalah rumah bivak yang panjangnya bisa berbeda-beda setiap pestanya, untuk yang diamati waktu itu 39 meter. GIl berorientasi utama pada tungku yang berada di tengah gil yang dipercaya tempat berdiam saif abul pada saat pesta.
Tatanan
Tatanan Bertinggal
Boluf atau dusun sangat penting bagi kehidupan masyarakat korowai. Boluf adalah wilayah bagi sebuah keluarga untuk dapat menanam sagu, dan membangun rumah tinggi. Boluf tidak memilik batas wilayah yang signifikan secara awam melainkan berupa sungai atau pohon yang sangat dipahami oleh suku korowai sendiri. Boluf juga merupakan sistem pengaturan yang menjaga keseimbangan antar suku. Pelanggaran akan batasan boluf dianggap sebagai pelanggaran atas hak dan keseimbangan sehingga kerap menjadi penyebab timbulnya perang antar klan suku korowai
- Geography
Korowai, Papua
Korowai adalah salah satu suku yang berada di pulau papua, tepatnya papua bagian selatan. Suku korowai bertinggal di konteks geografis rawa. Mereka menetap di daratan hutan rawa yang merupakan muara pertemuan dari dua sungai yaitu sungai siretj dan sungai daerum kabur. Secara administratif daratan yang ditinggal suku korowai terdapat di lima kabupaten yaitu Yahukimo, Asmat, Mappi, Boven Digoel dan Pegunungan Bintang.
- Settlement Pattern
Pola Kampung
Masyarakat Suku Korowai yang dulunya tinggal di dalam hutan dan hidup dipisahkan oleh batas boluf , dengan masuknya misionaris dan mengajarkan injil kepada masyarakat Suku Korowai diajarkan juga cara bertinggal yang baru dan cukup berbeda dari cara bertinggal tradisional mereka. Dari ajaran misionaris, masyarakat Suku Korowai diajak untuk tinggal berkelompok bersama-sama pada satu wilayah.Peradaban baru suku korowai dimulai sejak tahun 1977, pada saat misionaris Belanda Yohanes Velduizen masuk ke daerah suku korowai. Jalur pembukaan kampung dimulai dari Bovendigul - kouw - kawagi - bomakia - sungai daerum - tiao - amasu -baru sampai di tanah yang sekarang disebut kampung Yafufla